Dalam proses mengajar, harusnya guru mengerti dengan baik posisi murid, dan bisa menyesuaikan. Tidak terlalu egois untuk mengajar dengan sistem kunonya, atau mungkin yang tidak disukai oleh murid. Para guru harus up to date dalam menyampaikan pelajaran.
Jika guru dengan murid connect, maka sistem pengajaran jauh lebih mudah, bukan hanya murid kan yang merasakan? para guru pun pasti merasakan imbasnya.
Para guru jika mengajar untuk memperoleh uang—bekerja, maka saya akan lebih memilih mengamalkan amal saya agar itu bermanfaat. Jika bermanfaat, saya memiliki taungan akhirat yang tak berhenti bertambah kecuali jika ilmu tersebut udah tidak ada/tidak lagi diamalkan. Guru yang sangat saya kagumi, Dr. Rosyidin mengatakan bahwa saya mengajar untuk bekerja hanya di beberapa tempat, yang lain untuk mengabdikan dirinya. Beliau mengajar beberapa di beberapa pesantren, sekolah dan universitas, dengan kajian yang berbeda pula. Alhamdulillah beliau memperlihatkan kami para muridnya sampai detail jadwalnya. Mengajar di 11 tempat, dengan 8 kajian ilmu yang berbeda, luar biasa.
Jadi, sudah seharusnya bagi para guru untuk lebih memahami para murid dalam sistem pengajarannya. Bukankah kita sudah tahu “
المحافظة على القديم الصالح و الأخذ بالجديد الأصاح
” Mempertahankan tradisi lama yang baik, dan mengambil hal-hal baru yang lebih baik".Dengan bekal ilmu yang kita punya, kita harus maksimalkan sebaik mungkin, meskipun ilmu yang kita miliki tidak cukup banyak. Ilmu banyak, apabila tidak bisa memaksimalkannya, akan tidak lebih baik daripada ilmu sedikit, tapi bisa memaksimalkan dengan sangat baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar