Bahagia itu mudah. Kata para pemikir khusus,
bahagia itu sederhana. Bagi kami—para manusia malam—bahagia itu mudah. Dan
kebahagiaan kami tidak sesederhana kebahagiaan mereka. Kebahagiaan kami lebih
kompleks, lengkap nan menawan. Kebahagiaan kami didapat dengan cara yang lebih
sederhana dari mereka.
Kebahagiaan
dalam diri kami sangatlah mudah didapat, itu karena kehidupan kami memang
melulu soal bagaimana bahagia dan tidak mengeluh. Mereka—manusia
khusus—bersulit-sulit untuk untuk ‘dapatkan’ kebahagiaan—yang padahal ada
setiap saat. Yaaa, karena mereka terus mempermasalahkan masalah-masalah yang
mereka buat sendiri. Mereka setiap harinya juga belajar, bekerja dalam tekanan.
Bak hidup dalam panci presto.